- English
- Bahasa Indonesia
"It takes a village to raise a child" - African proverb
Keluarga merupakan lingkungan terdekat dimana anak berinteraksi dalam kesehariannya, baik dengan sesamanya maupun dengan ruang yang mewadahinya. Dalam hal pembinaan dan pengembangan karakter anak, keluarga yang terlibat bukan saja keluarga terdekat namun juga keluarga dalam skala yang lebih besar lagi, bahkan komunitas dalam lingkungan tempat tinggalnya.
Dibutuhkan kerjasama yang erat di antara para pemangku kepentingan, mulai dari tahapan perencanaan hingga implementasinya. Komunitas yang sadar akan pentingnya kerjasama erat dalam menyelenggarakan fasilitas dimana anak dapat beraktivitas dengan nyaman dan aman, akan mendukung pengembangan karakter anak-anak yang bermartabat.
Setiap pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan fasilitas pendidikan yang bersahabat bagi anak berhak menyampaikan pendapat dan aspirasinya. Bukan saja para orangtua, guru, komite sekolah, masyarakat setempat serta perangkat desa, namun juga anak-anak sebagai penerima manfaat.
ars86care foundation, bersama komunitas sekolah, dan masyarakat desa bekerjasama mewujudkan penyediaan sekolah dan ruang bermain bagi anak-anak TK di daerah Tepus, kabupaten Gunung Kidul yang bersahabat bagi anak melalui beberapa tahapan proses yang mengacu kepada program yg berbasis komunitas, pemanfaatan sumberdaya lokal serta berkelanjutan. Peningkatan kerjasama antara elemen masyarakat dibangun sejak proses assesment, pembangunan, kegiatan bersama volunteer hingga evaluasi.
Partisipasi anak dilakukan dalam pemilihan tema mural ruang kelas, menyampaikan pilihan alat permainan luar yang sesuai dengan keinginan mereka; sedangkan peranserta masyarakat tercermin dalam proses pembangunan, yi. gotongroyong melaksanakan pembongkaran bangunan lama (ritual "gugur gunung"), turut serta dalam tim pembangunan, serta menyampaikan masukan pada saat evaluasi. Perangkat desa pun menjadi elemen utama dalam membantu menyediakan lahan desa yang aman, nyaman serta memfasilitasi kelancaran komunikasi dengan masyarakat setempat.
Melalui kerjasama dan peranserta dalam setiap tahapan proses, maka diharapkan kebutuhan akan pentingnya penyediaan fasilitas yang bersahabat bagi anak pun terbangun sejak dini. Apabila setiap anggota masyarakat merasakan kebutuhan ini, maka demikian juga akan membangkitkan rasa memiliki dan tanggungjawab yang besar terhadap aset bersama, baik sumberdaya manusia maupun sarana-prasarana yang tersedia.
DR